Thursday, February 27, 2014

Sajak "Rindu"

KEINDAHAN RINDU BERSULAMKAN KASIH

Aku terlihat dia di sana keseorangan
Bagaikan bidadari cantik yang turun dari syurga
 Aku mengingkan dia untuk terus menyapa diriku
Namun dia terdiam ibarat pokok tidak bernyawa.


Aku cuba untuk mendekatinya lalu menghampirinya
Dia mulai membuka bicara  dan bertanya
Kamu siapa? Aku siapa?
Pertanyaan yang sangat pelik

Pelik, pelik, pelik. Sangat pelik

Aku terus mula mengenal dirinya
Bermulanya satu percintaan antara diriku dengan dirinya
Mula timbul rasa bahagia
Walaupun kami berbeza, dia bidadari aku manusia

Hatiku rasa sesuatu bila dia senyum pada diriku
Hatiku rasa tak menentu bagaikan orang gila

Aku merindukan dirinya
Dalam dakapan alam syahdu
Aku selalu bersenandung rindu teringatkan dirinya
Seringkali bulan tampak mendung
Menerangi bumi aku sangat merindukannya

Tatkala jiwa penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu
Aku menantikan dirinya waktu demi waktu
Aku terdiam sejenak seperti bulan rindukan pungguk

Bulan Tak Ingin Membawa aku, malah bulan Tertawa Manja
Kala Waktu itu, aku ingin berjumpa dengan bidadari hatiku
Saat Bintang Bersembunyi Sunyi Sendiri, juga mentertawakan diriku
Terhapus Awan Gelap Melahap Habis Langit, aku tetap menunggu

Bulan Memudar Cantik Menarik Pada Jiwa Ini
Hitam Memang Menang Menyerang Terang
Tetapi Mekar Fajar Bersama Mentari Akan Menari
Bersama Untaian Senandung Salam Alam Pagi

Terpana Akan Pesona Alam
Yang Memukau aku sehingga aku telah melupakan dirinya
Lama menunggu bertahun-tahun tak muncul juga
Dengarkanlah permintaan hatiku ini

Hidupku terhempas ke dada bumi
Di bahu jalan aku melambai-lambai
Menanti kehadiran rinduku
Bersulamkan hati menuju mahligai cinta

No comments:

Post a Comment